Diambil dari definisi bahasa absurd yang berbunyi "Lowest order amount acceptable to a vendor" maka Minimal order yaitu jumlah pesanan terendah yang masih diterima oleh suatu vendor/penyedia jasa, dalam dunia cetak umumnya yaitu dalam satuan 3 RIM materi atau jumlah tertentu pada produk-produk tertentu. Jika anda memaksakan memesan dibawah jumlah minimal, maka anda tetap dikenakan ongkos terendah yang harus dibayarkan. itu artinya anda akan mendapati harga satuan yang lebih mahal bahkan cenderung tidak realistis.
Fungsi dari minimum order sendiri yaitu untuk menekan harga suatu produk tidak terlalu mahal akhir menanggung seluruh total biaya produksi lantaran adanya komponen biaya tetap & biaya tidak tetap. Biaya Tetap nilainya akan relatif sama berapapun anda mencetak, contohnya biaya design, biaya proses film, plat, dll. Contoh, untuk mencetak 1 RIM brosur misal anda dikenakan biaya design Rp.50.000,- meskipun anda mencetak hanya 1 lembar brosur saja, akan dikenakan Rp. 50.000,- lantaran biaya design merupakan komponen biaya tetap, sedangkan biaya bahan, tinta, listrik, dll yaitu komponen biaya tidak tetap yang nilainya akan berbanding lurus dengan jumlah cetakan anda. Artinya, untuk mencetak banyak diharapkan pula materi yang banyak.
Analoginya yaitu sbb : Misal harga Sewa 1 Bus Eksekutif yaitu Rp. 2.000.000 dengan kapasitas 40 kawasan duduk, kalau dibagi dengan banyaknya seat, maka harga 1 seat yaitu 2.000.000 / 40 = Rp.50.000/seat. Apabila kita ingin menyewanya hanya untuk berdua saja dengan teman atau sahabat. Apakah harga sewanya hanya Rp.100.000 saja ? (Rp.50.000 x 2) tentu tidak bukan? kita akan tetap dikenakan biaya Rp.2.000.000 untuk sewa bus tersebut, tanpa melihat apakah diisi oleh 40 orang, 10 orang atau 1 orang sekalipun.
Bagaimana? sudah terbuka dengan analogi tersebut? kalau masih belum mengerti, silahkan fahami Rumus sederhanya ini:
yakni, HARGA SATUAN yaitu JUMLAH BIAYA PRODUKSI dibagi HASIL JADI alias JUMLAH ORDER,
dengan contoh tersebut berarti, semakin sedikit barang yang dipesan, maka semakin mahal pula harga barangnya, semakin banyak jumlah order maka semakin murah harga satuannya.
Lalu batasnya dimana? Ya minimal order tadi, kalau ingin menerima harga sewajarnya maka pesanlah paling tidak dalam jumlah minimal yang diharuskan, kalau ingin lebih murah lagi, pesanlah diatas minimal order. Karena komponen biayanya tetapnya sama. Anda hanya dikenakan pertambahan biaya tidak tetap saja.
Masih dengan Analogi yang sama, Lantas bagaimana kalau mau tetap berangkat hanya dengan 2 orang saja? masih ada banyak pilihan lain selain menyewa Bus, anda bisa sewa motor untuk berdua, atau bisa sewa angkot kalau hanya ber 10 saja. dll. Artinya sesuaikanlah impian dengan kebutuhan. Kalau butuhnya hanya untuk 2 orang, tak perlu memaksakan sewa bus mahal-mahal. Sama Halnya mencetak, kalau hanya butuh beberapa lembar saja, tak perlu memaksakan diri untuk mencetak, masih banyak alternatif lain dengan ngeprint sendiri misalnya. Tapi khan hasil print beda dengan mencetak? Ya terang beda, Naik motor dengan naik bus direktur tentu sangat jauh berbeda rasanya :) lantaran ada harga yang harus anda bayar.
Dalam dunia percetakan, elok atau tidak elok itu relatif, apalagi kalau dikaitkan dengan selera & sudut pandang masing-masing orang. Artinya warna biru bagi si A bisa jadi bagus, sedangkan bagi si B tidak bagus, Laminasi Glossy bagi si C bisa jadi yang terbaik, tapi bagi si D yang paling elok yaitu laminasi Dove,
Kami berusaha Fair, itu sebabnya elok atau tidak, bukan selalu menjadi komponen biaya. Murah Mahalnya harga cetakan ditentukan dari Banyak sedikitnya materi & Banyak Sedikitnya Proses (tingkat kerumitan produksi) semakin banyak prosesnya semakin tinggi biaya produksinya, semakin tinggi pula tingkat resiko kerusakan, cacat dll. Semua resiko-resiko ini pula dimasukkan dalam komponen biaya. itu sebabnya kita mengenal adanya Inset.
So, Bedakan Keinginan dengan Kebutuhan, selaraskan Kebutuhan dengan Kemampuan, dan yang paling penting Sesuaikan Selera dengan Budget. :)